Teman Pengikut

Info Blog

About Me

Foto Saya
1001 Pantun
Seorang blogger yang masih amatir
Lihat profil lengkapku

Pantun Dalam Blog

Pantun adalah seni. Pantun adalah sastra. Pantun adalah puisi.
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama dari kasusastraan Melayu lama. Dalam hal ini, pantun terikat beberapa aturan. Yang pertama, pantun terdiri dari 4 baris, dan dari 4 baris tersebut terbagi menjadi 2 bagian, yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah 2 baris awal pada pantun yang berfungsi sebagai pengantar rima. Sedangkan isi adalah 2 baris terakhir yang merupakan inti makna dari pantun tersebut. Dalam beberapa pantun, sampiran dan isi saling berkaitan secara makna. Namun, dalam beberapa pantun lain, sampiran dan isi tidak berikatan secara makna.
Syarat kedua, pantun terikat rima dan memiliki sajak a-b-a-b. Tidak boleh menggunakan sajak a-a-a-a, a-b-b-a, a-a-b-b, dll. Apabila menggunakannya, pantun tersebut sudah bukan pantun lagi. Hanya menjadi puisi biasa.
Yang ketiga, pantun terdiri dari 4-6 kata dan 8-12 suku kata. Namun aturan yang ketiga ini sudah sering dilanggar. Maka dari itu, aturan yang ketiga ini sering dihilangkan.
Pantun dapat digolongkan berdasarkan isi dari pantun tersebut. Misalnya, pantun cinta, pantun agama, pantun nasehat, dll.
Pada awalnya, pantun merupakan jenis sastra lisan. Namun saat ini, sudah banyak pantun yang berupa sastra tulis.
Pantun telah dikenal luas di berbagai daerah di Indonesia dengan sebutan yang berbeda-beda, misalnya Parikan (Jawa), Umpasa (Batak), Paparikan (Sunda), dan Londe (Toraja).
Pantun digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Baik formal maupun informal. Formal misalnya, dalam pernikahan. Pernikahan yang menggunakan pantun dalam tata cara pernikahannya adalah pernikahan adat betawi, yaitu ketika acara buka palang pintu yang diikuti dengan pencak silat.
Informal misalnya dalam perbincangan sehari-hari. Perbincangan yang dibumbui dengan pantun akan semakin menarik dan tidak membosankan.
Contoh pantun dapat dilihat di bawah ini.

Hati hati berkata

Kamis, April 23, 2009

Dari Pati ke Surakarta
Naik kereta supaya cepat
Hati hati dalam berkata
Agar anda bisa selamat

Jangan rakus

Kucing itu musuhnya tikus
Kalau sapi musuh buaya
Wahai kamu janganlah rakus
Karena nanti bisa bahaya

Sekolah gratis

Kami orang dari Semarang
Berhati baik kepada anda
Hati senang lega dan riang
Sekolah gratis di mana mana

Wanita berhati emas

Lihat tinta di atas kertas
Tinta itu berwarna putih
Lihat wanita berhati emas
Hati aku terasa jernih

Tidak tergoda

Ada gula ada semut
Gula hilang semut tak ada
Walau anda berwajah imut
Tapi saya tidak tergoda

Rela berkorban demi Negara

Siapa kamu hai manusia
Muka garang hilang selera
Kami itu dari Indonesia
Rela berkorban demi Negara

Masuk surga

Minggu, April 19, 2009

Pagi pagi memakan roti
Lebih enak tambah mentega
Saat ini berbaik hati
Agar bisa masuk ke surga

Orgil (orang gila)

Ambil pisang di kebun orang
Izin dulu sebelum ambil
Kalau pasang wajah yang garang
Nanti kamu kubilang orgil (orang gila)

Lamar saya

Sabtu minggu jalan kaki
Tapi tidak pakai sepatu
Kalau kamu memang lelaki
Lamar saya dan jadi menantu